Selasa, 25 Maret 2014

PERANGKAT (MEDIA) PEMBUATAN APLIKASI MULTIMEDIA


1.1 Perangkat Keras Komputer
Perangkat keras adalah semua bagian fisik komputer, dan dibedakan dengan data yang berada di dalamnya atau yang beroperasi di dalamnya, dan dibedakan dengan perangkat lunak (software) yang menyediakan instruksi untuk perangkat keras dalam menyelesaikan tugasnya. Batasan antara perangkat keras dan perangkat lunak akan sedikit buram kalau kita berbicara mengenai firmware, karena firmware ini adalah perangkat lunak yang "dibuat" ke dalam perangkat keras. Firmware ini merupakan wilayah dari bidang ilmu komputer dan teknik komputer, yang jarang dikenal oleh pengguna umum.

Gambar 1.1 Perangkat Keras


http://id.wikipedia.org/wiki/Perangkat_keras

1.2 Video Graphics Array (VGA)
VGA adalah merupakan sebuah standar tampilan komputer analog yang dipasarkan pertama kali oleh IBM pada tahun 1987. Walaupun standar VGA sudah tidak lagi digunakan karena sudah diganti oleh standar yang lebih baru, VGA masih diimplementasikan pada Pocket PC. VGA merupakan standar grafis terakhir yang diikuti oleh mayoritas pabrik pembuat kartu grafis komputer. Tampilan Windows sampai sekarang masih menggunakan modus VGA karena didukung oleh banyak produsen monitor dan kartu grafis.
Untuk selengkapnya silakan klik link dibawah ini!

http://www.4shared.com/office/__HaESicce/Haga_Ardila_23410094_TI.html

Kamis, 28 Maret 2013

PENGOLAHAN KARET DAN KELAPA SAWIT

PENGOLAHAN KARET Indonesia merupakan negara dengan lahan perkebunan karet terluas di dunia. Namun bila ditinjau dari segi produktivitas, Indonesia masih berada di bawah Thailand dan Malaysia. Ini memperlihatkan kurang efisiennya pengolahan karet di Indonesia. Karet adalah polimer hidrokarbon yang terbentuk dari emulsi kesusuan (dikenal sebagai latex) yang diperoleh dari getah beberapa jenis tumbuhan pohon karet tetapi dapat juga diproduksi secara sintetis. Sumber utama barang dagang dari latex yang digunakan untuk menciptakan karet adalah pohon Euphorbiaceae. Ini dilakukan dengan cara melukai kulit pohon sehingga pohon akan memberikan respons yang menghasilkan lebih banyak latex lagi. Lebih dari setengah produksi karet yang digunakan sekarang ini adalah sintetik, tetapi beberapa juta ton karetalami masih tetap diproduksi setiap tahun, dan masih merupakan bahan penting bagi beberapa industri termasuk otomotif dan militer. Karet hypoallergenic dapat dibuat dari Guayule. Eksperimen awal dari pengembangan karet sintetis membawa ke penemuanSilly Putty. Karet alam termasuk ke dalam elastomer yaitu bahan yang dapat direnggangkan dan dapat kembali seperti bentuk semula. Selain karet alam, terdapat beberapa bahan yang juga termasuk elastomer yaitu polybutadiene, polyisobutylene dan polyurethanes, yang ketiganya merupakan polimer sintetis. Elastomer memiliki potensi yang besar dalam dunia industri karena memiliki sifatkeliatan dan kelekatan yang tinggi, elatisitas tinggi, daya tarik yang kuat, daya lengketyang baik dan daya pegas yang tinggi. Karena sifat-sifat tersebut polyisoprene banyak dimanfaatkan untuk membuat sepatu boot tahan air, bola dan peluru karet. Lateks dibentuk dan terakumulasi dalam sel-sel pembuluh lateks yang tersusun pada setiap jaringan bagian tanaman, seperti pada bagian batang dan daun. Penyadapan lateks dapat dilakukan dengan mengiris sebagian dari kulit batang. Penyadapan ini harus dilakukan secara hati-hati karena kesalahan dalam penyadapan dapat membahayakan bahkan mematikan pohon karet. Sifat-sifat mekanik yang baik dari karet alam menyebabkannya dapat digunakan untuk berbagai keperluan umum seperti sol sepatu dan telapak ban kendaraan. Karet semakin banyak digunakan dalam kehidupan manusia, dalam rumah tangga, perusahaan dan sebagainya. Hal ini yang mendorong kegiatan industri karet semakintinggi pula limbah yang akan dihasilkan dari produksi tersebut. Baik itu limbah padatmaupun limbah cairnya. Pengelolaan limbah karet ini harus ditangani dengan sebaik-baiknya, karena sangat berdampak pada lingkungan sekitar. Limbah dari hasil produksikaret ada yang dapat di manfaatkan kembali dan ada pula yang mana harus benar-benar di buang agar tidak mengganggu kualitas lingkungan. Sumber Limbah Industri Karet Apabila dilihat dari tahapan poduksi baik dari bahan baku berasal dari lateks dan bahan olahan karet rakyat, maka limbah yang terbentuk pada industri karet dapat berupa limbah padat, limbah cair, dan limbah gas. Kualitas bahan baku berpengaruh terhadap tingkat kuantitas dan kualitas limbah yang akan terjadi dengan rincian sebagai berikut : 1. makin kotor bahan karet olahan akan mkin banyak air yang diperlukan untuk proses pembersihannya, sehingga debit limbah cairpun meningkat. 2. makin kotor dan makin tinggi kadar air dari bahan baku karet olahan, akan makinmudah terjadinya pembusukan, sehingga kuantitas limbah gas/bau pun meningkat. 3. bahan baku karet olahan yang kotor menyebabkan kuantitas lumpur, tatal dan pasir relatif tinggi. Pembersihan dilakukan melalui pengecilan ukuran, proses ini juga bertujuan untuk memperbesar luas pemukaan karet agar waktu pengeringan relatif singkat. Dengan demikian, limbah yang terbentuk dominan berbentuk limbah cair. Sumber limbah cair dapat dikategorikan dari proses produksi dengan rinciansebagai berikut: 1. Bahan baku olahan karet rakyat Bahan baku karet rakyat berbentuk koagulum (bongkahan) yang telah dibubuhi asamsemut, dan banyak mengandung air dan unsur pengotor dari karet baik disengaja maupuntidak disegaja oleh kebun rakyat. Sumber limbahnya antara lain: a. penyimpanan koagulum b.sebelum produksi terlebih dulu karet disempot air sehingga menghasilkan limbahc. pencacahan koagulum lalu di cuci dengan air lagid. proses peremahan dengan hammer mill juga menghasilkan limbah cair, waaupun jumlahnya relatif kecil 2. Bahan baku berasal dari lateks kebun Dalam proses produksi untuk meghasilkan karet digunakan air lebih sedikit, tetapimempunyai bahan kimia didalam air limbahnya. Sumber limbahnya adalah dari proses pencacahan dan peremahan. Karakteristik dan Dampak Limbah Cair Karakteristik dan jumlah limbah yang dihasilkan dari proses produksi karet dipengaruhi oleh bahan baku yang digunakan1.Perkiraan debit limbah cair proses pengolahan karet tergolong proses basah, banyaknya kebutuhan air untuk keperluan pngolahan akan menentukan banyaknaya limbah cair yang dihasilkan, sekaligus menetukan rancangan ukuran sarana pengolah limbah. Jumlah air yang digunakan dalam proses produksi, hampir seluruhnya menjadi limbah, karena karet baik berupa bahan baku maupun setengah jadi tidak menyerap air. Pengaruh kebutuhan air adalah tingkat kotoran yang ada dalam bahan baku, serta efesiensi kinerja sarana pengolahan. Dampak negatif juga timbul jika air limbah langsung dibuang ke sungai atau perairan umum. Bagi pabrik yang berlokasi di areal perkebunan, penanganan limbah cair relatif mudah, bahkandapat dimanfaatkan menjadi pupuk tanaman karetnya. Karakteristik dan Dampak Limbah Padat Secara umum limbah padat yang terbentuk pada pengolahan karet tidak tergolong limbah beracun. Limbah biasanya hanya berupa tatal, lumpur, pasir rotan, kayu, daun, dan plastik bekas kemasan. Bokar yang kotor merupakan sumber utama pembawa limbah padat. Beberapa jenis padatan dalam jumlah yang sudahsedemikian besar akan mengganggu keseimbangan ekosistem. Limbah tersebut jika dibuang ke sungai, dalam jangka waktu tertentu akan menyebabkan pendangkalan badan air. Limbah padat akan dikirim ke TPA dalam keadaan sudahcukup kering, lebih baik lagi jika sudah bersifat kompos, sehingga di TPA tinggal proses pelapukan akhir. Dalam mengatasi limbah produk karet alam, beberapa upaya telah dilakukanantara lain pembakaran ataupun penimbunan, di mana hal ini menimbulkan masalah barukarena dengan pembakaran selain biayanya cukup mahal juga menghasilkan asap hitam yang mengganggu pernafasan dan mengganggu kenyamanan. Sedangkan biladitimbun di dalam tanah, akan mengganggu masuknya unsur hara dan menghambat resapan air kedalam tanah. Untuk mengantisipasi semakin menumpuknya limbah karet, saat ini sedang dikembangkan bermacam-macam penelitian untuk menanggulangi limbah tersebut sesuai dengan kebijakan pemerintah, Limbah lateks pekat merupakan polutan yang potensial jika tidak ditanganidengan baik. Pengolahan limbah lateks untuk memenuhi persyaratan lingkungan semata, akan membutuhkan biaya yang cukup besar.Kini limbah lateks dapat dikonversi secara mikrobiologis untuk menghasilkan berbagai produk yang bernilai tambah ekonomis tinggi seperti: hormon tumbuhan, pupuk bio organik, dan biomassa mikroalga. Pengolahan limbah pendahuluan bertujuan untuk memisahkan zat atau unsur padatan kasar yang ada dalam air limbah dengan cara penyaringan untuk meminimalisasi gangguan dalam proses pengolahan limbah berikutnya. Penyaringan bertujuan untuk memisahkan pengotor yang berupa padatan kasar atau serpihan yang terbawa oleh limbah cair. Sedimentasi adalah proses pemisahan padatan dari cairannya dengan cara mengendapkan secara gravitasi. Proses ini juga dapat memisahkan jenis padatan berupa flok hasil proses kimiawi dan hasil proses biologic.netralisasilimbah cair industri pengolahan karet bersifat asam, maka proses penetralan perludilakukan terlebih daulu sebelum pengolahan lanjutan. EqualisasiPross sangat dibutuhkan agar aliran relatif konstan dan kinerja prosesoperasi pada sistem pengolahan meningkat. Pengolahan limbah lanjutan Dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu : a.pengolahan secara kimiawi b.pengolahan secara sistem kolam/flokulasi c.pengolahan secara lumpur aktif d.pengolahan secara pemanenan ganggang referensi : http://www.scribd.com/doc/48564500/Pengelolaan-Limbah-Industri-Karet http://id.wikipedia.org/wiki/Karet PENGOLAHAN KELAPA SAWIT Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Di Indonesia penyebarannya di daerah Aceh, pantai timur Sumatra, Jawa, dan Sulawesi. Kelapa sawit berbentuk pohon. Tingginya dapat mencapai 24 meter. Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping. Selain itu juga terdapat beberapa akar napas yang tumbuh mengarah ke samping atas untuk mendapatkan tambahan aerasi. Seperti jenis palma lainnya, daunnya tersusun majemuk menyirip. Daun berwarna hijau tua dan pelepah berwarna sedikit lebih muda. Penampilannya agak mirip dengan tanaman salak, hanya saja dengan duri yang tidak terlalu keras dan tajam. Batang tanaman diselimuti bekas pelepah hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelapah yang mengering akan terlepas sehingga penampilan menjadi mirip dengan kelapa. Bunga jantan dan betina terpisah namun berada pada satu pohon (monoecious diclin) dan memiliki waktu pematangan berbeda sehingga sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri. Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar. Tanaman sawit dengan tipe cangkang pisifera bersifat female steril sehingga sangat jarang menghasilkan tandan buah dan dalam produksi benih unggul digunakan sebagai tetua jantan. Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari tiap pelapah. Minyak dihasilkan oleh buah. Kandungan minyak bertambah sesuai kematangan buah. Setelah melewati fase matang, kandungan asam lemak bebas (FFA, free fatty acid) akan meningkat dan buah akan rontok dengan sendirinya. Buah terdiri dari tiga lapisan: • Eksoskarp, bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin. • Mesoskarp, serabut buah • Endoskarp, cangkang pelindung inti Inti sawit (kernel, yang sebetul]]nya adalah biji) merupakan endosperma dan embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi. Kelapa sawit berkembang biak dengan cara generatif. Buah sawit matang pada kondisi tertentu embrionya akan berkecambah menghasilkan tunas (plumula) dan bakal akar (radikula). Tipe kelapa sawit Kelapa sawit yang dibudidayakan terdiri dari dua jenis: E. guineensis dan E. oleifera. Jenis pertama yang terluas dibudidayakan orang. dari kedua species kelapa sawit ini memiliki keunggulan masing-masing. E. guineensis memiliki produksi yang sangat tinggi dan E. oleifera memiliki tinggi tanaman yang rendah. banyak orang sedang menyilangkan kedua species ini untuk mendapatkan species yang tinggi produksi dan gampang dipanen. E. oleifera sekarang mulai dibudidayakan pula untuk menambah keanekaragaman sumber daya genetik. Penangkar seringkali melihat tipe kelapa sawit berdasarkan ketebalan cangkang, yang terdiri dari • Dura, • Pisifera, dan • Tenera. Dura merupakan sawit yang buahnya memiliki cangkang tebal sehingga dianggap memperpendek umur mesin pengolah namun biasanya tandan buahnya besar-besar dan kandungan minyak per tandannya berkisar 18%. Pisifera buahnya tidak memiliki cangkang, sehingga tidak memiliki inti (kernel) yang menghasilkan minyak ekonomis dan bunga betinanya steril sehingga sangat jarang menghasilkan buah. Tenera adalah persilangan antara induk Dura dan jantan Pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masing-masing induk dengan sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap fertil. Beberapa tenera unggul memiliki persentase daging per buahnya mencapai 90% dan kandungan minyak per tandannya dapat mencapai 28%. Untuk pembibitan massal, sekarang digunakan teknik kultur jaringan. Hasil tanaman Minyak sawit digunakan sebagai bahan baku minyak makan, margarin, sabun, kosmetika, industri baja, kawat, radio, kulit dan industri farmasi. Minyak sawit dapat digunakan untuk begitu beragam peruntukannya karena keunggulan sifat yang dimilikinya yaitu tahan oksidasi dengan tekanan tinggi, mampu melarutkan bahan kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut lainnya, mempunyai daya melapis yang tinggi dan tidak menimbulkan iritasi pada tubuh dalam bidang kosmetik.[1] Bagian yang paling populer untuk diolah dari kelapa sawit adalah buah. Bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi bahan baku minyak goreng dan berbagai jenis turunannya. Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga diolah menjadi bahan baku margarin. Minyak inti menjadi bahan baku minyak alkohol dan industri kosmetika. Bunga dan buahnya berupa tandan, bercabang banyak. Buahnya kecil, bila masak berwarna merah kehitaman. Daging buahnya padat. Daging dan kulit buahnya mengandung minyak. Minyaknya itu digunakan sebagai bahan minyak goreng, sabun, dan lilin. Ampasnya dimanfaatkan untuk makanan ternak. Ampas yang disebut bungkil inti sawit itu digunakan sebagai salah satu bahan pembuatan makanan ayam. Tempurungnya digunakan sebagai bahan bakar dan arang. Buah diproses dengan membuat lunak bagian daging buah dengan temperatur 90 °C. Daging yang telah melunak dipaksa untuk berpisah dengan bagian inti dan cangkang dengan pressing pada mesin silinder berlubang. Daging inti dan cangkang dipisahkan dengan pemanasan dan teknik pressing. Setelah itu dialirkan ke dalam lumpur sehingga sisa cangkang akan turun ke bagian bawah lumpur. Sisa pengolahan buah sawit sangat potensial menjadi bahan campuran makanan ternak dan difermentasikan menjadi kompos. Sejarah perkebunan kelapa sawit Kelapa sawit didatangkan ke Indonesia oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1848. Beberapa bijinya ditanam di Kebun Raya Bogor, sementara sisa benihnya ditanam di tepi-tepi jalan sebagai tanaman hias di Deli, Sumatera Utara pada tahun 1870-an. Pada saat yang bersamaan meningkatlah permintaan minyak nabati akibat Revolusi Industri pertengahan abad ke-19. Dari sini kemudian muncul ide membuat perkebunan kelapa sawit berdasarkan tumbuhan seleksi dari Bogor dan Deli, maka dikenallah jenis sawit "Deli Dura". Pada tahun 1911, kelapa sawit mulai diusahakan dan dibudidayakan secara komersial dengan perintisnya di Hindia Belanda adalah Adrien Hallet, seorang Belgia, yang lalu diikuti oleh K. Schadt. Perkebunan kelapa sawit pertama berlokasi di Pantai Timur Sumatera (Deli) dan Aceh. Luas areal perkebunan mencapai 5.123 ha. Pusat pemuliaan dan penangkaran kemudian didirikan di Marihat (terkenal sebagai AVROS), Sumatera Utara dan di Rantau Panjang, Kuala Selangor, Malaya pada 1911-1912. Di Malaya, perkebunan pertama dibuka pada tahun 1917 di Ladang Tenmaran, Kuala Selangor menggunakan benih dura Deli dari Rantau Panjang. Di Afrika Barat sendiri penanaman kelapa sawit besar-besaran baru dimulai tahun 1910. Hingga menjelang pendudukan Jepang, Hindia Belanda merupakan pemasok utama minyak sawit dunia. Semenjak pendudukan Jepang, produksi merosot hingga tinggal seperlima dari angka tahun 1940.[2] Usaha peningkatan pada masa Republik dilakukan dengan program Bumil (buruh-militer) yang tidak berhasil meningkatkan hasil, dan pemasok utama kemudian diambil alih Malaya (lalu Malaysia). Baru semenjak era Orde Baru perluasan areal penanaman digalakkan, dipadukan dengan sistem PIR Perkebunan. Perluasan areal perkebunan kelapa sawit terus berlanjut akibat meningkatnya harga minyak bumi sehingga peran minyak nabati meningkat sebagai energi alternatif. Beberapa pohon kelapa sawit yang ditanam di Kebun Botani Bogor hingga sekarang masih hidup, dengan ketinggian sekitar 12m, dan merupakan kelapa sawit tertua di Asia Tenggara yang berasal dari Afrika. Kelapa Sawit sebagai tanaman Industri memiliki berbagai macam kegunaan baik untuk industri pangan maupun non pangan. Kelapa sawit saat ini merupakan komoditas industri yang prosuk hasil olahannya memenuhi hampir sebagian besar pangsa pasar dunia. Baik sebagai bahan baku minyak makan, sabun, obat nyamuk, dll. Produk utama hasil pengolahan kelapa sawit adalah minyak kelapa sawit. Bahkan bisa dibilang, kelapa sawit merupakan sumber bahan baku minyak makan yang mempunyai nilai ekonomis dan daya saing cukup tinggi dibandingkan sumber bahan baku minyak lainnya seperti kelapa, kedele, biji bunga matahari, minya tanah, dll. Karena selain sebagai sumber minyak makan, kelapa sawit mempunyai produk sampingan / turunan yang juga mempunyai kegunaan yang tak kalah penting. Berikut ini adalah macam-macam produk hasil pengolahan kelapa sawit yang ada di pasaran. Macam-macam Produk pengolahan kelapa sawit Secara umum hasil pengolahan kelapa sawit dibedakan kedalam 3 kategori, yang masing 1. CPO (Crude Palm Oil). CPO setelah melalui proses pemurnian akan menghasilkan minyak kelapa sawit dan berbagai produk sampingan yang antara lain: margarine, shortening, Vanaspati (Vegetable ghee), Ice creams, Bakery Fats, Instans Noodle, Sabun dan Detergent, Cocoa Butter Extender, Chocolate dan Coatings, Specialty Fats, Dry Soap Mixes, Sugar Confectionary, Biskuit Cream Fats, Filled Milk, Lubrication, Textiles Oils dan Bio Diesel. Khusus untuk biodiesel, permintaan akan produk ini pada beberapa tahun mendatang akan semakin meningkat, terutama dengan diterapkannya kebijaksanaan di beberapa negara Eropa dan Jepang untuk menggunakan renewable energy. 2. PKO (Palm Kernel Oil). PKO juga merupakan bahan baku minyak kelapa sawit yang disebut dengan istilah minyak Inti Sawit. Selain menghasilkan minyak inti sawit PKO juga mempunyai produk sampingan yang antara lain: Shortening, Cocoa Butter Substitute, Specialty Fats, Ice Cream, Coffee Whitener/Cream, Sugar Confectionary, Biscuit Cream Fats, Filled Mild, Imitation Cream, Sabun dan Detergent, Shampoo dan Kosmetik. 3. Oleochemicals kelapa sawit. Dari produk turunan minyak kelapa sawit dalam bentuk oleochemical dapat dihasilkan Methyl Esters, Plastic, Textile Processing, Metal Processing, Lubricants, Emulsifiers, Detergent, Glicerine, Cosmetic, Explosives, Pharmaceutical Products dan Food Protective Coatings. http://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa_sawit http://kamusq.blogspot.com/2012/06/macam-macam-produk-hasil-pengolahan.html

Rabu, 18 April 2012

Demokrasi: Antara Teori dan Pelaksanaannya di Indonesia

A. Pengantar: Arti, Makna, dan Manfaat demokrasi
Pemilihan terhadap pemimpin daerah dan negara tersebut dilangsungkan dengan suasana LUBER (Langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia). Fenomena dimana rakyat memilih langsung pimpinan pemerintah ini dikenal dengan istilah demokrasi.
Kata demokrasi berasal dari kata yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat, kratos berarti pemerintahan. Jadi, demokrasi berarti pemerintahan rakyat yaitu pemerintahan yang rakyatnya memegang peranan yang sangat menentukan.
Manfaat Demokrasi diantaranya:
1.Kesetaraan sebagai Warga Negara
Demokrasi bertujuan memperlukan semua orang adalah sama sederajat. Prinsip kesetaraan tidak hanya menuntut bahwa kepetingan setiap orang harus dilakukan sama dan sederajat dalam kebijakan pemerintahan, dan pilihan setiap warga negara.
2.Memenuhi Kebutuhan-kebutuhan umum
Rakyat biasalah yang merasakan pengaruh kebijakan-kebijakan pemerintah dalam praktiknya, pengolah dan kebijakan pemerintah dapat mencerminkan keinginan rakyat
3.Pluralisme dan Kompromi
Demokrasi mengandalkan debat terbuka, persuasi, dan kompromi penekanan demokrasi pada debat tidak hanya mengasumsikan adanya perbedaan-perbedaan pendapat dan kepentingan pada sebagian besar msalah kebijakan.
Adapun mengatasi perbedaan-perbedaan:
-Lewat diskusi.
-Lewat persuasi.
-Lewat kompromi.
-Dan bukan dengan pemaksaan pameran kekuasan.

4.Menjamin Hak-hak dasar
Negara-negara demokrasi dapat diandalkan untuk melindungi hak-hak tersebut. Hak-hak itu memungkinkan pengembangan diri setiap individudan memungkinkan terwujudnya keptusan-keputusan koletif yang lebih baik.
5.Pembaruan kehidupan
Kekacuan pemerintahan yang biasanya mengikuti pemberhentian tokoh kunci dalam renzin nondemokratis
B.Nilai-nilai demokrasi
Untuk menumbuhkan keyakinan akan baiknya sistem demokrasi, maka harus ada pola perlikau yang menjadi yang menjadi tuntnan atau norma/ nilai-nilai demokrasi yang diyakini masyarakat. Oleh sebab itu, harus ada keyakinan yang luas terbaik dibandingan dengan sistem lainnya.
Nilai-nilai dari demokrasi membutuhkan hal-hal berikut:
1.Kesadaraan akan pluralisme.
Indonesia di Negara demokrasi, sebagai bangsa yang seragam dari sisi etnis, bahasa, budaya, agama, dan potensi alamnya.
2.Sikap yang jujur dan pikiran yang sehat.
Demokrasi membutuhkan kejujuran, logis atau berdasar akal sehat dan tercapai dengan sumber daya yang ada.
3.Demokrasi membutuhkan kerja sama antara warga masyarakat dan sikap serta itikad baik.
Untuk mengambil keptusan yang disepakati semua pihak masyarakat yang terkotak-kotakdan penuh curiga kepada masyarakat lainnya mengakibatkan tidak berjalan dengan baik.
4.Demokrasi membutukan sikap kedewasaan.
Menyampaikan dengan cara sopan dan bertanggung jawab untuk kemungkinan menerima bentuk-bentuk tertentu.
5.Demokrasi membutuhkan pertimbangan moral.
Memerlukan pertimbangan moral atau keluhuran akhlak menjadi acuan dalam berbuat dan mencapai tujuan, dengan kenyakinan mencapai kemenangan harus berjalan.

Negara indonesia didasari sikap dewasa dan mempertimbangan moral, maka setiap keputusan dan tingkah laku efesien dan efektif serta pencap[aian tujuan masyarakat adil dan makmur akan lebih mudah tercapai.

C.Prinsip dan Parameter Demokrasi
Prinsip demokrasi ada tujuh yang harus ada dalam sistem pemerintahannya:
1.Adanya mengontrol lembaga legislatif yaitu DPR dan DPRD, Di Indonesia kontrol tersebut terlihat dari keterlibatan DPR dalam penyusunan amggaran, penyusunan peraturan perundangan dan melakukan uji kepatutan dan kelayakan.
2.Didasarkan pengetahuan warga negara yang cukup, dan informasi yang akurat dan dilakukan dengan jujur, suatu keputusan tentang apa yang dipilih.
3.Demokrasi yang mempunyai kemampuan dan kemauan serta memenuhi persyaratan untuk dipilih dalam menjalankan amanat dari warga pemilinya.
4.Bila warga Negara Indonesia tidak menyampaikan pendapat atau kritik dengan lugas, maka saluran aspirasi tersendat, dan pembangunan tidak akan berjalan dengan baik.
5.Kewajiban pemerintah memberikan informasi yang benar, disisi lain DPR dan rakyat dapat juga mencari informasi, sehingga mendapatkan informasi yang akurat.
6.Adanya kebebasan berserikat yang terbuka, dalam politik memungkinkan rakyat memberikan aspirasi secara terbuka dengan baik.
Parameter untuk mengukur demokrasi dapat dilihat dri empat hal yaitu:
1.Menentukan melalui pemilu agar menggambarkan keinginan rakyat sehingga memudahkan dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai rakyat.
2.Pemilu ini harus mempertanggung jawabkan kinerjanya secara transparan dan dalam periode tertentu Di Indonesia.
3.Dalam pengaturan sistem adanya pembagian kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
4.Demokrasi membutuhkan sistem pengawasan oleh rakyat terhadap jalannya pemerintah, sehingga mekanismeyang memungkinkan yang dijalankan eksekutif dan legislatif.

D.Jenis-jenis Demokrasi
Disebabkan perkembangan dalam pelaksanaanya di berbagai kondisi dan tempat, akan dibahas jenis-jenis demokrasi yaitu:
1.Demokrasi Berdasarkan Cara Menyampaikan Pendapat.
A.Demokrasi langsung
Dalam demokrasi harus pengambilan keptusan untuk menjalankan pemerintah.
B.Demokrasi tidak langsung atau demokrasi perwakilan
Rakyat memilih wakilnya untuk membuat keputusan politik
C.Demokrasi perwakilan dengan sistem pengawasan langsung dari rakyat
Demokrasi ini merupakan campuran antara demokrasi langsung dengan demokrasi perwakilan.
Referendum dikalsifikasi menjadi tiga:
1.Referendum wajib
2.Referendum tidak wajib
3.Referendum konsultatif
2.Demokrasi Berdasarkan Titik Perhatian atau Prioritas
a.Demokrasi formal
Diberi kebebasan yang luas, tanpa mengurangi kesenjagan ekonomi.
b.Demokrasi material
Mempunyai kesamaan dalam bidang politik tidak menjadi prioritas.
c.Demokrasi campuran
Menempatkan persamaan derajat dan hak setiap orang
3.Berdasarkan Pirinsip Ideologi
a.Demokrasi liberal
Dihindari pemerintah bertindak atas dasar konstitusi (hukum dsar)
b.Demokrasi rakyat atau demokrasi proletar
Negara mempunyai persamaan dalam hukum dan politik.

4.Berdasarkan Wewenang dan Hubungan antar Alat Kelengkapan Negara
a.Demokrasi sistem parlementer
Ciri-ciri pemerintah parlementer antar lain:
1.DPR lebih kuat dari pada pemerintah
2.Sejumlah mentri yang bertanggunga jawab kepada DPR
3.Program kebijakan kabinet disesuaikan dengan tujuan politik anggota parlemen.
4.Melantik kabinet dan Duta Besar sebagai Panglima Tertinggi Angkata Bersenjata (kehormata)
5.Terbentuk pemerintahan baru hasil pemilu.
b.Demokrasi sistem presidensial
Ciri-ciri pemerintah antara lain:
1.Negara dikepalai presiden.
2.Kekuasan eksekutif presiden dijalankan berdasarkan kedaulatan.
3.Presiden mempunyai kekuasan mengangkat dan memberhentian mentri
4.Menteri tidak bertanggung jawab kepada DPR.

E.Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
1.Demokrasi Parlementer (liberal)
Berlakunya UUD 1945 periode (1945-1949) kemudian dilanjutkan pada masa Republik Indonesia Serikat (RIS) 1949 dan UUD 1950. Berakhir pada tanggal 5 juli 1959 bersamaan dengan pemberlakuan kembali UUD 1945

2.Demokrasi Terpimpin antara lain:
a.Demokrasi Terpimpin bukanlah dikaton
b.Demokrasi yang cocok dengan kepribadian dan dasar hidup bangas.
c.Segala soal kenegaraan dan kemasyarakatan yang meliputi bidang politik, ekonomi, dan sosial.
d.Inti dari pada peminpin dalam demokrasi yang dipimpin oleh hikmat kebijakan.
e.Melahirkan pendapat yang dan yang membangun diharuskan dalam demokrasi terpimpin.

3. Demokrasi Pancasila pada Era Orde Baru
Khusunya yang berkaitan dengan demokrasi pancasila yaitu:
a.Penyelenggaran pemilu yang tidak jujur dan tidak adil
b.Penyelenggaran kebebasan berpolitik bagi Pegawai Negara sipil (PNS)
c.Kekuasan kehakiman adalah anggota PNS Departemen Kehakiman
d.Kurangnya jaminan kebebasan mengemukaakan pendapat.
e.Sistem kepartian yang tidak otonom dan berat sebelah
f.Marknya praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme
g.Mentri-mentri dan gubernur diangkat menjdai anggota MPR

4.Demokrasi Langsung pada Era Orde Reformasi
Terdapat beberapa perubahan pelaksanaan demokrasi Orde Reformasi sekarang ini yaitu:
a.Pemilihan umum lebih demokratis
b.Partai politik lebih mandiri
c.Pengaturan hak asasi manusia (HAM)
d.Lembaga demokrasi lebih berfungsi
e.Konsep Trias politika (3 pilar kekukasaan negara)
F.Mengembangkan Sikap Demokrasi
Maka proses pembelajaran dan pendidikan akan leboh efektif bila dimulai dari dunia pendidikan formal, demokrasi dimulai dari usai balita serta anak-anak sekolah, untuk mengawali proses pembelajran
Beberapa menanamkan nilai-nilai demokrasi dalam diri anak:
a.Memberikan perhatian yang serius pada anak yang sedang berusaha menyampaikan perasaan, pendapat, atau cinta dengan cara memandang.
b.Mengusahaka menjadi pembicara yang baik. Usahakan untuk dengarkan ekspresi yang sesuai.
c.Memberikan kesempatan memperbaiki sebelum memberikan sanski.
d.Menghormati anak. Anak-anak harus dihormati.
e.Melibatkan anak dalam pengambilan keputusan.
Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam pemerintah yang dimana proses belajar demokrasi antara lain:
a.Mendidik masyarakat untuk bersikap dewasa
b.Mendorong sikap ksatria untuk bersikap dewasa
c.Mengembangkan sikap menghargai perbedaan pendapat
d.Menggunakan mekanisme demokrasi untuk mencari titik.
e.Menghilangkan sikap yang sensitif.
f.Mengembangkan kerja sama antar anggota masyarakat.
g.Mengembangkan masyarakat untuk aktif dalam memberika pengawasan.

Selasa, 03 April 2012

Pendidikan Pancasila

1. Untuk membangun suatu tatanan masyarakat yang demokratis dan berkeadaban sesuai yang diamanatkan oleh mata kuliah ini, maka setiap warga Negara harus memiliki karakter atau jiwa yang demokratis –antara lain :
a. Rasa hormat dan tanggung jawab
b. Bersikap kritis
c. Membuka diskusi dan dialog
d. Bersifat terbuka
e. Rasional
f. Jujur
Jelaskan semua A sampai F secara mendalam dan berikan contoh-contohnya
2. Apa yang saudara ketahui tentang Visi dan Misi ?
Jelaskan Visi dari pendidikan kewarganegaraan dalam menghadapi era globalisasi secara meluas dan mendalam!

Jawab :
1. a. RASA HORMAT DAN TANGGUNG JAWAB
Sebagai warga negara yang demokratis, hendaknya memiliki rasa hormat terhadap sesama warga negara terutama dalam konteks adanya pluralitas masyarakat Indoneesia yang terdiri dari berbagai etnis, suku, ras, keyakinan, agama, dan ideologi politik. Selain itu, sebagai warga negara yang demokrat, seorang warganegara juga dituntut untuk turut bertanggung jawab menjaga keharmonisan hubungan antar etnis serta keteraturan dan ketertiban negara yang berdiri diatas pluralitas tersebut.
Contoh : Dalam kehidupan yang demokratis setiap manusia harus memiliki rasa hormat dan tanggung jawab dalam mengemukakan pendapat. Rasa hormat untuk mendengarkan pendapat orang lain dan bertanggung jawab jika mengemukakan pendapat.



b. BERSIKAP KRITIS
Warga negara yang demokrat hendaknya selalu bersikap kritis, baik terhadap kenyataan realitas soaial, budaya, dan politik maupun terhadap kenyataan agama, mitologi, kepercayaan. Sikap kritis juga harus ditunjukkan pada diri sendiri. Sikap kritis pada diri sendiri itu tentu disertai sikap kritis terhadap pendapat yang berbeda. Tentu saja sikap kritis ini harus didukung oleh sikap yang bertanggung jawab terhadap apa yang harus dikritisi.
Contoh : Berfikir kedepan untuk membuat suatu hal menjadi lebih baik lagi, tidak untuk mementingkan diri sendiri tapi mementingkan orang banyak orang.
c. MEMBUKA DISKUSI DAN DIALOG
Perbedaan pendapat dan pandangan serta perilaku merupakan realitas empirik yang pasti terjadi di ditengah komunitas warga negara, apalagi ditengah komunitas masyarakat yang plural dan multi etnik. Untuk meminimalisasikan konflik yang ditimbulkan dari perbedaan tersebut, maka membuka ruang untuk berdikusi dan berdialog merupakan salah satu solusi yang bisa digunakan. Oleh karenanya, sikap membuka diri untuk berdialog dan diskusi merupakan salah satu ciri sikap warga negara yang demokrat.
Contoh : Melakukan diskusi dan diaolog dalam menangani suatu masalah secara musyawarah untuk menghasilkan hasil yang baik.
d. BERSIFAT TERBUKA
Sikap terbuka merupakan bentuk penghargaan terhadap kebebasan sesama manusia, termasuk rasa menghargai terhadap hal-hal yang tidak biasa atau baru serta pada hal-hal yang mungkin asing. Sikap terbuka yang didasarkan atas kesadaran akan pluralisme dan keterbatasan diri akan melahirkan kemampuan untuk menahan diri dan tidak secepatnya menjatuhkan penilaian dan pilihan.
Contoh : Dalam suatu rapat kita harus mengeluarkan suatu sikap terbuka, tidak menyembunyikan suatu hal dan tidak tidak menutupi semua hal yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.

e. RASIONAL
Bagi warga negara yang demokrat, memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara bebas dan rasional adalah sesuatu hal yang harus dilakukan. Keputusan-keputusan yang diambil secara rasional akan mengantarkan sikap yang logis yang ditampilkan oleh warga negara. Sementara, sikap dan keputusan yang diambil secara tidak rasional akan membawa implikasi emosional dan cenderung egois. Masalah-masalah yang terjadi di lingkungan warga negara, baik persoalan plitik, budaya, sosial, dan sebagainya, sebaiknya dilakukan dengan keputusan-keputusan yang rasional.
Contoh : Pendapat atau gagasan yang diambil harus bersifat rasional karena hal ini secara tidak langsung untuk kepentingan bangsa secara keseluruhan.
f. JUJUR
Memiliki sifat dan sikap yang jujur bagi warga negara merupakan sesuatu yang mutlak. Kejujuran merupakan kunci bagi terciptanya keselarasan dan keharmonisan hubungan antar warga negara. Sikap jujur bisa diterapkan disegala sektor, baik politik, sosial, dan sebagainya.
Contoh : Jujur dalam berpendapat.


2. Visi : visi adalah cita – cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.
Misi : pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan visi
Visi dari pendidikan kewarganegaraan dalam menghadapi era globalisasi adalah menjadikan masyarakat yang demokratis dalam suatu lingkungan

Sumber : http://zolopox.blogspot.com/2009/12/karakteristik-warga-negara-yang.html

Rabu, 09 November 2011

Instruction set

INSTRUCTION SET
ARSITEKTUR SET INTRUKSI Arsitektur set intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatan, system bust, CPU dan I/O Set Intruksi Mode & Format Pengalamatan ARSITEKTUR SET INSTRUKSI MATERI OR-AR KOMPUTER KARAKTERISTIK DAN FUNGSI SET INSTRUKSI * Operasi dari CPU ditentukan oleh instruksi-instruksi yang dilaksanakan atau dijalankannya. Instruksi ini sering disebut sebagai instruksi mesin (mechine instructions) atau instruksi komputer (computer instructions). * Kumpulan dari instruksi-instruksi yang berbeda yang dapat dijalankan oleh CPU disebut set Instruksi (Instruction Set). ELEMEN-ELEMEN DARI INSTRUKSI MESIN (SET INSTRUKSI) * Operation Code (opcode) : menentukan operasi yang akan dilaksanakan * Source Operand Reference : merupakan input bagi operasi yang akan dilaksanakan * Result Operand Reference : merupakan hasil dari operasi yang dilaksanakan * Next instruction Reference : memberitahu CPU untuk mengambil (fetch) instruksi berikutnya setelah instruksi yang dijalankan selesai. Source dan result operands dapat berupa salah Satu diantara tiga jenis berikut ini: * Main or Virtual Memory * CPU Register * I/O Device DESAIN SET INSTRUKSI Desain set instruksi merupakan masalah yang sangat komplek yang melibatkan banyak aspek, diantaranya adalah: 1. Kelengkapan set instruksi 2. Ortogonalitas (sifat independensi instruksi) 3. Kompatibilitas : - Source code compatibility - Object code Compatibility Selain ketiga aspek tersebut juga melibatkan hal-hal sebagai berikut: 1. Operation Repertoire: Berapa banyak dan operasi apa saja yang disediakan, dan berapa sulit operasinya 2. Data Types: tipe/jenis data yang dapat olah Instruction Format: panjangnya, banyaknya alamat, dsb. 3. Register: Banyaknya register yang dapat digunakan 4.Addressing: Mode pengalamatan untuk operand FORMAT INSTRUKSI * Suatu instruksi terdiri dari beberapa field yang sesuai dengan elemen dalam instruksi tersebut. Layout dari suatu instruksi sering disebut sebagai Format Instruksi (Instruction Format). OPCODE OPERAND REFERENCE OPERAND REFERENCE JENIS-JENIS OPERAND * Addresses (akan dibahas pada addressing modes) * Numbers : - Integer or fixed point - Floating point - Decimal (BCD) * Characters : - ASCII - EBCDIC * Logical Data : Bila data berbentuk binary: 0 dan 1 JENIS INSTRUKSI * Data processing: Arithmetic dan Logic Instructions * Data storage: Memory instructions * Data Movement: I/O instructions * Control: Test and branch instructions TRANSFER DATA * Menetapkan lokasi operand sumber dan operand tujuan. * Lokasi-lokasi tersebut dapat berupa memori, register atau bagian paling atas daripada stack. * Menetapkan panjang data yang dipindahkan. * Menetapkan mode pengalamatan. * Tindakan CPU untuk melakukan transfer data adalah : a. Memindahkan data dari satu lokasi ke lokasi lain. b. Apabila memori dilibatkan : Menetapkan alamat memori. Menjalankan transformasi alamat memori virtual ke alamat memori aktual. Mengawali pembacaan / penulisan memori Operasi set instruksi untuk transfer data : * MOVE : memindahkan word atau blok dari sumber ke tujuan * STORE : memindahkan word dari prosesor ke memori. * LOAD : memindahkan word dari memori ke prosesor. * EXCHANGE : menukar isi sumber ke tujuan. * CLEAR / RESET : memindahkan word 0 ke tujuan. * SET : memindahkan word 1 ke tujuan. * PUSH : memindahkan word dari sumber ke bagian paling atas stack. * POP : memindahkan word dari bagian paling atas sumber ARITHMETIC * Tindakan CPU untuk melakukan operasi arithmetic : 1. Transfer data sebelum atau sesudah. 2. Melakukan fungsi dalam ALU. 3. Menset kode-kode kondisi dan flag. * Operasi set instruksi untuk arithmetic : 1. ADD : penjumlahan 5. ABSOLUTE 2. SUBTRACT : pengurangan 6. NEGATIVE 3. MULTIPLY : perkalian 7. DECREMENT 4. DIVIDE : pembagian 8. INCREMENT Nomor 5 sampai 8 merupakan instruksi operand tunggal. LOGICAL * Tindakan CPU sama dengan arithmetic * Operasi set instruksi untuk operasi logical : 1. AND, OR, NOT, EXOR 2. COMPARE : melakukan perbandingan logika. 3. TEST : menguji kondisi tertentu. 4. SHIFT : operand menggeser ke kiri atau kanan menyebabkan konstanta pada ujung bit. 5. ROTATE : operand menggeser ke kiri atau ke kanan dengan ujung yang terjalin. CONVERSI * Tindakan CPU sama dengan arithmetic dan logical. * Instruksi yang mengubah format instruksi yang beroperasi terhadap format data. * Misalnya pengubahan bilangan desimal menjadi bilangan biner. * Operasi set instruksi untuk conversi : 1. TRANSLATE : menterjemahkan nilai-nilai dalam suatu bagian memori berdasrkan tabel korespodensi. 2. CONVERT : mengkonversi isi suatu word dari suatu bentuk ke bentuk lainnya. INPUT / OUPUT * Tindakan CPU untuk melakukan INPUT /OUTPUT : 1. Apabila memory mapped I/O maka menentukan alamat memory mapped. 2. Mengawali perintah ke modul I/O * Operasi set instruksi Input / Ouput : 1. INPUT : memindahkan data dari pernagkat I/O tertentu ke tujuan 2. OUTPUT : memindahkan data dari sumber tertentu ke perangkat I/O 3. START I/O : memindahkan instruksi ke prosesor I/O untuk mengawali operasi I/O 4. TEST I/O : memindahkan informasi dari sistem I/O ke tujuan TRANSFER CONTROL * Tindakan CPU untuk transfer control : Mengupdate program counter untuk subrutin , call / return. * Operasi set instruksi untuk transfer control : 1. JUMP (cabang) : pemindahan tidak bersyarat dan memuat PC dengan alamat tertentu. 2. JUMP BERSYARAT : menguji persyaratan tertentu danmemuat PC dengan alamat tertentu atau tidak melakukan apa tergantung dari persyaratan. 3. JUMP SUBRUTIN : melompat ke alamat tertentu. 4. RETURN : mengganti isi PC dan register lainnya yang berasal dari lokasi tertentu. 5. EXECUTE : mengambil operand dari lokasi tertentu dan mengeksekusi sebagai instruksi 6. SKIP : menambah PC sehingga melompati instruksi berikutnya. 7. SKIP BERSYARAT : melompat atau tidak melakukan apa-apa berdasarkan pada persyaratan 8. HALT : menghentikan eksekusi program. 9. WAIT (HOLD) : melanjutkan eksekusi pada saat persyaratan dipenuhi. 10. NO OPERATION : tidak ada operasi yang dilakukan. CONTROL SYSTEM * Hanya dapat dieksekusi ketika prosesor berada dalam keadaan khusus tertentu atau sedang mengeksekusi suatu program yang berada dalam area khusus, biasanya digunakan dalam sistem operasi. * Contoh : membaca atau mengubah register kontrol. JUMLAH ALAMAT (NUMBER OF ADDRESSES) * Salah satu cara tradisional untuk menggambarkan arsitektur prosessor adalah dengan melihat jumlah alamat yang terkandung dalam setiap instruksinya. * Jumlah alamat maksimum yang mungkin diperlukan dalam sebuah instruksi : 1. Empat Alamat ( dua operand, satu hasil, satu untuk alamat instruksi berikutnya) 2. Tiga Alamat (dua operand, satu hasil) 3. Dua Alamat (satu operand merangkap hasil, satunya lagi operand) 4. Satu Alamat (menggunakan accumulator untuk menyimpan operand dan hasilnya) Macam-macam instruksi menurut jumlah operasi yang dispesifikasikan 1. O – Address Instruction 2. 1 – Addreess Instruction. 3. N – Address Instruction 4. M + N – Address Instruction Macam-macam instruksi menurut sifat akses terhadap memori atau register 1. Memori To Register Instruction 2. Memori To Memori Instruction 3. Register To Register Instruction ADDRESSING MODES Jenis-jenis addressing modes (Teknik Pengalama-tan) yang paling umum: * Immediate * Direct * Indirect * Register * Register Indirect * Displacement * Stack Tabel Basic Addressing Modes Mode Algorithm Principal Advantage Principal Disadvantage Immediate Operand =A sumber http://gha-ronk.blogspot.com/2010/11/arsitektur-set-intruksi.html

Encoding

Encoding
Encoding adalah proses untuk mengubah sinyal ke dalam bentuk yang dioptimasi untuk keperluan komunikasi data dan penyimpanan data. Kedua hal inilah yang saling mendukung untuk mengubah bentuk sinyal sehingga bisa disalurkan dari pengirim ke penerima. Dalam hal modulasi, komunikasi data ada yang menggunakan sinyal digital. Tetapi komunikasi ini memiliki kelemahan yaitu jarak tempuh yang tidak terlalu besar akibat pengaruh noise berupa redaman yang terjadi pada media transmisi. Sedangkan komunikasi data menggunakan sinyal analog jarak tempuhnya akan menjadi lebih besar. TEKNIK ENCODING Modulasi adalah proses encoding sumber data dalam suatu sinyal carrier dengan frekuensi fc. Macam – macam teknik encoding : • Data digital, sinyal digital • Data analog, sinyal digital • Data digital, sinyal analog • Data analog, sinyal analog Sinyal adalah suatu isyarat untuk melanjutkan atau meneruskan suatu kegiatan. Biasanya sinyal ini berbentuk tanda-tanda, lampu-lampu, atau suara-suara. Sinyal dibentuk oleh transmitter dan ditransmisikan melalui media transmisi. Sinyal sangat erat sekali hubungannya dengan fungsi waktu (periodik), tetapi sinyal juga dapat diekspresikan dalam bentuk fungsi frekuensi. Sinyal digital adalah sinyal diskrit dengan pulsa tegangan diskontinyu. Tiap pulsa adalah elemen sinyal data biner diubah menjadi elemen – elemen sinyal. Spektrum sinyal : disain sinyal yang bagus harus mengkonsentrasikan kekuatan transmisinya pada daerah tengah dari bandwidth transmisi; untuk mengatasi distorsi dalam penerimaan sinyal digunakan disain kode yang sesuai dengan bentuk dari spektrum sinyal transmisi. Elemen sinyal adalah tiap pulsa dari sinyal digital. Data binary ditransmisikan dengan meng-encoder-kan tiap bit data menjadi elemen-elemen sinyal. Ketentuan : - Unipolar: Semua elemen-elemen sinyal dalam bentuk yang sama yaitu positif semua atau negatif semua. - Polar :adalah elemen-elemen sinyal dimana salah satu state logic dinyatakan oleh level tegangan positif dan sebaliknya oleh tegangan negatif - Rating Data : Rating data transmisi data dalam bit per secon - Durasi atau panjang suatu bit: Waktu yang dibutuhkan pemancar untuk memancarkan bit - Rating modulasi - Rating dimana level sinyal berubah - Diukur dalam bentuk baud=elemen-elemen sinyal per detik - Tanda dan ruang - Biner 1 dan biner 0 berturut-turut - Modulation rate adalah kecepatan dimana level sinyal berubah, dinyatakan dalam bauds atau elemen sinyal per detik. - Istilah mark dan space menyatakan digit binary ’1′ dan ’0′. Tugas-tugas receiver dalam mengartikan sinyal-sinyal digital: • receiver harus mengetahui timing dari tiap bit • receiver harus menentukan apakah level sinyal dalam posisi bit high(1) atau low(0). Tugas-tugas ini dilaksanakan dengan men-sampling tiap posisi bit pada tengah-tengah interval dan membandingkan nilainya dengan threshold. Faktor yang menentukan sukses dari receiver dalam mengartikan sinyal yang datang : • Data rate (kecepatan data) : peningkatan data rate akan meningkatkan bit error rate (kecepatan error dari bit). • S/N : peningkatan S/N akan menurunkan bit error rate. • Bandwidth : peningkatan bandwidth dapat meningkatkan data rate. Lima faktor yang perlu dinilai atau dibandingkan dari berbagai teknik komunikasi : • Spektrum sinyal : disain sinyal yang bagus harus mengkonsentrasikan kekuatan transmisinya pada daerah tengah dari bandwidth transmisi; untuk mengatasi distorsi dalam penerimaan sinyal digunakan disain kode yang sesuai dengan bentuk dari spektrum sinyal transmisi. • Clocking : menentukan awal dan akhir dari tiap posisi bit dengan mekanisme synchronisasi yang berdasarkan pada sinyal transmisi. • Deteksi error : dibentuk dalam skema fisik encoding sinyal. • Interferensi sinyal dan Kekebalan terhadap noise • Biaya dan kesulitan : semakin tinggi kecepatan pensinyalan untuk memenuhi data rate yang ada, semakin besar biayanya. Perlu diketahui • Waktu bit saat mulai dan berakhirnya • Level sinyal Faktor-faktor penerjemahan sinyal yang sukses • Perbandingan sinyal dengan noise(gangguan) • Rating data • Bandwidth Perbandingan Pola-Pola Encoding • Spektrum sinyal Kekurangan pada frekuensi tinggi mengurangi bandwidth yang dibutuhkan. Kekurangan pada komponen dc menyebabkan kopling ac melalui trafo menimbulkan isolasi Pusatkan kekuatan sinyal di tengah bandwidth • Clocking • Sinkronisasi transmiter dan receiver • Clock eksternal • Mekanisme sinkronisasi berdasarkan sinyal • Pendeteksian error • Dapat dibangun untuk encoding sinyal • Interferensi sinyal dan kekebalan terhadap noise • Beberapa code lebih baik daripada yang lain • Harga dan Kerumitan • Rating sinyal yang lebih tinggi(seperti kecepatan data) menyebabkan harga semakin tinggi • Beberapa code membutuhkan rating sinyal lebih tinggi Pola –Pola encoding • Nonreturn to Zero-Level (NRZ-L) • Nonreturn to Zero Inverted (NRZI) • Bipolar-AMI • Pseudoternary • Manchester • Differential Manchester • B8ZS • HDB3 Nonreturn to Zero Inverted (NRZI):yaitu suatu kode dimana suatu transisi (low ke high atau high ke low) pada awal suatu bit time akan dikenal sebagai binary ’1′ untuk bit time tersebut; tidak ada transisi berarti binary ’0′. Sehingga NRZI merupakan salah satu contoh dari differensial encoding. • Nonreturn to Zero Inverted (NRZI) dalam kesatuan • Pulsa tegangan konstan untuk durasi bit • Data dikodekan / diterjemahkan sebagai kehadiran(ada) atau ketiadaan sinyal transisi saat permulaan bit time • Transisi (dari rendah ke tinggi atau tinggi ke rendah) merupakan biner 1 • Tidak ada transisi untuk biner 0 • Sebagai contoh encoding differential Keuntungan differensial encoding : • lebih kebal noise • tidak dipengaruhi oleh level tegangan. Kelemahan dari NRZ-L maupun NRZI : • keterbatasan dalam komponen dc dan kemampuan synchronisasi yang buruk NRZ Bipolar with 8-Zeros Substitution (B8ZS) yaitu suatu kode dimana : • jika terjadi oktaf dari semua nol dan pulsa tegangan terakhir yang mendahului oktaf ini adalah positif, maka 8 nol dari oktaf tersebut di-encode sebagai 000+ -0- • jika terjadi oktaf dari semua nol dan pulsa tegangan terakhir yang mendahului oktaf ini adalah negatif, maka 8 nol dari oktaf tersebut di-encode sebagai 000-+0+ -. High-density bipolar-3 zeros (HDB3): yaitu suatu kode dimana menggantikan stringstring dari 4 nol dengan rangkaian yang mengandung satu atau dua pulsa atau disebut kode violation, jika violation terakhir positive maka violation ini pasti negative dan sebaliknya. sumber http://theydute.blog.com/2011/10/23/teknik-data-encoding/

Minggu, 09 Oktober 2011

Multiplekser dan Demultiplekser

Multiplekser dan Demultiplekser

Multiplekser atau disingkat MUX adalah alat atau komponen elektronika yang bisa memilih input (masukan) yang akan diteruskan ke bagian output (keluaran). Multiplekser adalah suatu rangkaian yang berfungsi sebagai pemilih sinyal. Sejumlah sinyal masukan diberikan ke multiplekser dan multiplekser ini dengan bantuan sinyal pengendali memilih beberapa sinyal yang jumlah masukannya lebuh kecil dari masukannya untuk kemudian disalurkan. Pada dasarnya multiplekser ini berfungsi sebagai pemilih. Suatu multiplekser digital adalah suatu rangkaian yang memilih data dari 2n masukan dan mengarahkannya menuju sebuah keluaran tunggal. Pemilihan jalur pemindahan masukan ke keluaran itu diatur oleh suatu himpunan pemilih masukan. Multiplekser adalah suatu piranti elektronik yang berfungsi seperti sakelar putar yang sangat cepat.4 Dalam arti lain mengandung arti suatu rangkaian logika yang dapat menerima beberapa saluran data input yang terdiri dari satu bit atau lebih secara paralel dan pada outputnya hanya dilewatkan salah satu data saja yang terpilih. Saluran data input ini dikontrol oleh beberapa saluran kontrol yang sering disebut sebagai ssaluran pemilih. Jumlah saluran kontol berkaitan erat dengan jumlah saluran data input yangakan dikontrol. Moltiplekser banyak sekali jenisnya. Pada penelitian multiplekser yang akan dibahas adalah multiplekser 74LS147. miltiplekser ini merupakan multiplekser 9 line ke 4 line. Mempunyai 16 pin, terdiri dari 9 buah pin input dan 4 buah pin output, 2 buah pin catu daya dan satu buah Pemilihan input mana yang dipilih akan ditentukan oleh signal yang ada di bagian kontrol (kendali) Select.
Skema Multiplexer 2 input-ke-1 output

Demultiplekser
Komponen yang berfungsi kebalikan dari MUX ini disebut Demultiplekser (DEMUX). Pada DEMUX, jumlah masukannya hanya satu, tetapi bagian keluarannya banyak. Demultiplexer adalah kebalikan dari multiplexer, rangkaian ini menerima informasi dari beberapa saluran dan membagikannya ke tujuan yang lebih banyak. Peralatan demultiplexer dan multiplexer bila digunakan bersama-sama dalam suatu sistam yang ingin melipat gandakan saluran data, mengirimkannya melalui suatu saluran, dan mengubahnya kembali menjadi bentuk data aslinya pada ujung penerima untuk kembali diproses. Demultiplexer adalah suatu transmisi yang dapat mentransmisikan daya masukan yang datang pada sebuah kawat tunggal pada salah satu dari beberapa jalur keluaran. Demultipexer merupakan suatu proses kebalikan dari multiplexer. Demultiplexer berfungsi mangambil satu dari saluran input atau lebih dan mendistribusikannya ke beberapa saluran output. Signal pada bagian input ini akan disalurkan ke bagian output (channel) yang mana tergantung dari kendali pada bagian SELECTnya.


Skema Demultiplexer 1-ke-2

Referensi
http://elreg-02.blogspot.com/2009/10/apikasi-muktiplekser-dan-demultiplekser.html